Indramayu, BNP2TKI, Senin (28/11/2016) – Pemerintah Kabupaten Indramayu sangat mendukung program ini dan mengharapkan mahasiswa bisa memanfaatkan program dengan sebaik-baiknya sehingga menjadi agent of change, ungkap Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Indramayu, H Achmad Bachtiar pada acara pelepasan 100 orang mahasiswa Universitas Wiralodra untuk Program Membangun Peran Generasi Muda Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Asal TKI, pada Senin (28/11/2016) di Aula Nyi Endang Dharma Ayu, Universitas Wiralodra, Indramayu.
Pelepasan ini dioleh dihadiri oleh Ketua Umum Yayasan Universitas Wiralodra, Ketua Yayasan Universitas Wiralodra, Wakil Rektor 1 Universitas Wiralodra, Ketua Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM), Wakil Kapolres Indramayu, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Indramayu, Direktur Sosialisasi dan Kelembagaan BNP2TKI, Kepala BP3TKI Bandung dan tamu undangan lainnya.
Ketua Umum Yayasan Universitas Wiralodra, Ir. H. Darsono, mengungkapkan Universitas Wiralodra tidak akan menyia-nyiakan program ini, akan dijaga sebaik-baiknya sehingga program ini berjalan dengan lancar dan sukses. Program ini merupakan salah satu solusi untuk bisa mengurangi warganya berangkat bekerja ke luar negeri secara non prosedural. Dengan memberikan layanan informasi dan konsultasi TKI yang dilakukan oleh mahasiswa langsung ke desa-desa, diharapkan program ini akan menjadi jawaban yang utuh bagi warga Indramayu.
Seratus mahasiswa Universitas Wiralodra tersebut, selain mendapatkan pembekalan, mereka juga akan dibekali dengan leaflet, poster, stiker, projector, flash disk yang berisi materi sosialisasi dan edukasi, modul dan juknis. Mahasiswa akan tinggal di 100 desa mulai tanggal 28 November hingga 28 Desember 2016. Para mahasiswa ini akan ditugaskan untuk mengedukasi aparat kecamatan, desa, lembaga lain di desa. Disamping itu mahasiswa diminta mengedukasi dan mendampingi warga apabila ingin bekerja ke luar negeri secara aman.
Staf Khusus Kepala BNP2TKI, Dedi Noor Cahyanto, menyatakan selain mendapat dukungan penuh dari Bupati Indramayu TNI, POLRI dan Perangkat Desa dari sisi keamanan, Pasukan Informasi juga mendapat dukungan dari BNI (Bank Negara Indonesia) melalui bantuan proyektor sebanyak 20 (dua puluh) buah demi kelancaran kegiatan sosiaslisasi mereka di lapangan. Sementara itu, KPK bekerja sama dengan BNP2TKI dan Universitas Wiralodra siap mengawal, memonitoring dan berperan aktif dalam pelaksanaan program Pasukan Informasi demi terciptanya layanan informasi, konsultasi serta pendampingan yang cepat, tepat dan bersih.
Pilot project program Pasukan Informasi di Kabupaten Indramayu ini merupakan salah satu bentuk kerja nyata BNP2TKI bekerjasama dengan Universitas Wiralodra, untuk mewujudkan keterbukaan serta transparansi informasi Penempatan dan Perlindungan TKI demi terciptanya Warga Mandiri Informasi serta Lingkungan Bebas Calo. Rencana selanjutnya, setelah 1 (satu) bulan akan dilakukan evaluasi program sehingga program ini akan dapat direplikasi di 9 (sembilan) Provinsi lainnya dengan target 100.000 mahasiswa dan 10 Juta warga pada tahun 2019.*** (Humas)